Sunday, January 10, 2016

Organizational Behaviour #8


Manusia ada salah satu pendukung dalam pembentukan suatu organisasi. Didalam sebuah kelompok/organisasi dipastikan terdapat berbagai perilaku didalamnya. Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang. Dan didalam perilaku antar kelompok tersebut terciptalah aktivitas serta komunikasi antar satu dengan yang lainnya, saling bertukar informasi untuk sasaran organisasi yang diinginkan.

Didalam suatu organisasi/ kelompok akan timbul suatu konflik. Karena penyatuan aspirasi dari beberapa individu, bila ada ketidaksetujuan maka akan terjadi konflik/perbedaan pendapat. Dan dibutuhkan jalan tengah atau solusi dan bisa juga negosiasi untuk penyelesaian masalah tersebut.

Dan dibutuhkan juga pemimpin yang mampu serta dapat mengarahkan para anggotanya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Tetapi banyak perbedaan atau sifat dalam seorang pemimpin, ada yang dapat menampung dan menyetujui  segala pendapat pekerjanya, ada juga yang tidak. Tapi pada intinya untuk mendapatkan hasil yang maksimal didalam organisasi, visi-misi pemimpin dengan anggotanya harus selaras.

Dalam suatu design organisasi pasti terdapat perubahan. Perubahan tersebut dilakukan guna untuk memperbaiki tatanan struktur organisasi agar lebih baik lagi. Maka dari itu, mulai dari komunikasi, penyatuan pendapat, struktur, gaya kepemimpinan, pengelolaan dan juga power didalam organisasi/ perusahaan harus tertata dengan baik dan sesuai dengan visi-misi awal agar mencapai tujuan yang diharapkan bersama.

Saturday, October 24, 2015

Organizational Behaviour #7

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah.

Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
  • Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin. 
  • Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain. 
  • Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain. 
  • Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
Fungsi Komunikasi adalah sebagai berikut :
  • Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi. 
  • Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita. 
  • Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. 
  • Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif. 
Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut.. 
  • Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain. 
  • Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya. 
  •  Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. 
  • Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin. 
  • Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa
  • Effect (hasil) : efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator. 

Wednesday, October 14, 2015

Organizational Behaviour #6

Perilaku kelompok adalah suatu respon-respon yang dimiliki setiap anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang berada di lingkungannya. Ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan yang didapat dari pengalaman dimasa yang lalu sehingga menimbulkan rasa percaya diri dalam berorganisasi karna kelompok/individu tersebut sudah memiliki experience di masa lalu. Dan organisasi juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan dalam susunan pekerjaan-pekerjaan, tugas tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dll. Jika karakteristik antara keloompok digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku kelompok dalam organisasi. Jadi perilaku kelompok dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara sebuah kelompok dengan lingkungannya ( organisasi ).

Didalam suatu kelompok dalam berorganisasi, bila tidak banyak interaksi / komunikasi didalamnya maka akan memicu terjadinya konflik. 

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :

* konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

* konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

* konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

* konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

* konflik antar atau tidak antar agama

* konflik antar politik

Kelompok formal dan informal terbentuk karena berbagai alasan. Alasan itu antara lain kebutuhan, kedekatan (proximity), atraksi, tujuan, dan ekonomis.

 

Pemuasan Kebutuhan

Keinginan memuaskan kebutuhan dapat menjadi motivasi kuat yang menjurus pada pembentukan kelompok. Kebutuhan akan rasa aman, social, penghargaan, dan perwujudan dari sebagian besar karyawan sampai tingkat tertentu dapat dipenuhi dengan berafiliasi dalam kelompok.

 

Rasa aman. 

Tanpa kelompok yang diandalkan, jika terjadi berbagai tuntutan pimpinan, karyawan tertentu mungkin berasumsi bahwa mereka berdiri sendiri menghadapi pimpinan dan keseluruhan sistem organisasi. “Kesendirian” ini menjurus kepada suatu tingkat tidak adanya rasa aman. Dengan menjadi anggota suatu kelompok, karyawan dapat terlibat dalam kegiatan kelompok dan membahas tuntutan pimpinan dengan anggota lainnya yang mempunyai pandangan mendukung. Interaksi dan komunikasi yang terjadi antara anggota kelompok tersebut merupakan penyangga terhadap tuntutan pimpinan. Kebutuhan akan penyangga khususnya akan menjadi kuat bagi seorang karyawan baru. Ia dapat menggantungkan seluruhnya kepada kelompok untuk memperoleh bantuan pelaksanaan pekerjaan dengan benar.

 

Sosial.

 Kesenangan orang untuk berkumpul mendorong kebutuhan berafiliasi. Keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok menunjukkan intensitas kebutuhan sosial. Kebutuhan bermasyarakat tidak hanya muncul di tempat kerja tetapi juga di luar tempat kerja, seperti dibuktikan oleh banyaknya susunan organisasi social, politik, kewarganegaraan dan organisasi yang sifatnya persaudaraan, yang dapat dimasuki seseorang.

 

Penghargaan

Dalam suatu lingkungan kerja khusus, karyawan mungkin memandang kelompok tertentu mempunyai prestise tinggi karena berbagai alas an  (kemampuan teknis kegiatan di luar, dan lain sebagainya).  Konsekuensinya, keanggotaan dalam kelompok ini membawa status tertentu yang tidak dapat dinikmati oleh orang yang bukan anggota. Bagi karyawan yang sangat membutuhkan penghargaan, keanggotaan dalam kelompok semacam itu dapat memberikannya banyak kepuasan yang diperlukan. 

 

Pada intinya, untuk mendapatkan kelompok yang berkualitas maka harus berkulitas juga komunikasi antar individu didalam kelompok tersebut. Agar semakin mudah dalam mencapai tujuan bersama.


sumber:
https://ifyourspeechdoesnotenoughanymore.wordpress.com/2011/11/01/perilaku-kelompok-dalam-organisasi-konflik-kekuasaan-dan-politik-serta-motivasi/
http://ema403.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/177/2015/02/Perilaku-Organisasi-Pertemuan-8.doc


Tuesday, October 6, 2015

Organizational Behaviour #5

Motivasi adalah suatu hal yang dibutuhkan dalam perkembangan suatu arah dan ketekunan individu dalam mencapai suatu target didalam kehidupannya. Dan hal motivasi juga berlaku didalam dunia organisasi didalam sebuah perusahaan.
Setiap individu bisa memotivasi dirinya sendiri, dengan cara mengetahui siapa dirinya, bagaimana dirinya dan apa kemampuan yang ada di dalam dirinya.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut, walaupun masih dikatakan kecil dan simple, tapi dapat membantu diri kita untuk memotivasi diri kita sendiri. 
Dengan mengetahui diri kita, kita akan paham cara yang tepat dalam memotivasi diri kita sendiri. Bila diri kita sudah termotivasi maka dalam mengerjakan segala sesuatu akan timbul suatu ketekunan dan niat yang tinggi.
Dan dengan tahu skill yang kita punya, akan mengarahkan kita dalam suatu posisi yang sesuai. 
Karena dengan profesi yang sesuai dan melakukannya dengan perasaan yang 'happy' maka makin cepat kita dalam mencapai suatu target atau tujuan yang sudah terkonsep.

Maka, motivasi penting dalam hal pengembangan diri dan dalam mencapai tujuan yang sudah terkonsep.

np: salah satu cara mengetahui kemampuan diri kita,skill kita, dll yaitu dengan cara mengikuti test IQ atau psikotest. Setelah mengetahui hasilnya, maka akan mempermudah kita dalam mengukur kemampuan diri kita dan pantasnya diri kita dalam menempatkan diri di suatu lingkungan, terutama lingkungan kerja.

Saturday, September 26, 2015

Organizational Behaviour #4

Dalam me-hiring seseorang untuk dijadikan pekerja, tidak hanya latar belakang pengalaman kerja dan skill yang mereka punya. Tetapi penting juga untuk memperhatikan sifat/personality dari calon-calon pekerja yang nantinya akan menjadi bagian dari suatu perusahaan.

Sifat kepribadian/personality adalah segala corak perilaku yang khas dan unik dan dapat diperkirakan dimiliki atau ada pada diri seseorang, dan seringkali dipergunakan sebagai reaksi yang alami atau sebagai alat untuk menyesuaikan diri terhadap segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar seseorang.
Karena setiap manusia adalah mahluk sosial yang berarti tidak dapat berdiri sendiri, maka mereka butuh komunikasi dan saling bertukar pendapat dengan masing-masing individu. Dan apabila kepribadian lawan interaksi kita tidak sepadan dengan kepribadian kita, maka akan timbul miss-communication atau salah 'tangkap' dalam mengartikan interaksi tersebut. 
Maka mengetahui personality seseorang sangatlah penting dalam kehidupan kita.
Dan setiap orang juga harus mengetahui siapa dirinya, bagaimana dirinya. Mereka harus mengetahui bagaimana menyesuaikan diri, menempatkan dirinya agar bisa berinteraksi dengan lingkungannya. 

Kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi, yaitu :

•Machiavellinisme; tingkat di mana seorang individu yang pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.

•Self-Esteem

Self- Monitory; pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal.

•Risk Taking

•Type A personality ;keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Ciri-cirinya adalah selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat , mudah merasa tidak sabaran, berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan, tidak dapat menikmati waktu luang, terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.

•Locus of controll; kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Dibagi menjadi 2, yaitu : lokus pengendalian internal dan eksternal

Menurut saya, semakin kita mengenali diri kita sendiri,semakin mudah kita untuk menempatkan diri. Di era seperti sekarang, menurut saya semakin minim sikap meng-appraciate dan semakin berkurangnya juga sikap untuk saling menghormati. Dengan kita tahu cara menyesuaikan diri, maka kita akan mengetahui bagaimana berinteraksi dengan baik dan benar tanpa menyinggung orang lain, terutama dalam berorganisasi. Diperlukan sikap menghargai satu sama lain, menghargai setiap ide dan pemikiran para pekerja lain. Dengan mengetahui 'who am I?' dan 'who are they?' dalam suatu organisasi, maka semakin mudah untuk mencapai visi dengan misi yang baik dan benar.



#fyi. Setelah mencoba 16personalities.com and here it is the result of my personality test:


Sumber: 

http://po-petrakel3.blogspot.co.id/2014/03/perilaku-organisasi-kepribadian-dan.html?m=1

http://www.16personalities.com

&my notes about personality&value


Thursday, September 24, 2015

Organizational Behaviour #3

Didalam organisasi, setiap pekerjanya pasti mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Hal-hal tersebut bisa berdasarkan dari keterampilan fisik/mental, kemampuan,keterampilan, sikap,demografi (jenis kelamin,ras,budaya),dll.
Sehingga, sebagai manajer diharapkan dapat mengenali perbedaan-perbedaan perilaku individu pekerjanya dan membuat hal tersebut menjadi pertimbangan dqlam mengelola suatu perilaku organisasi. Dan untuk mengenali perbedaan individu tersebut,ada baiknya manajer harus mengetahui hal-hal berikut:
1. Mengamati dan mengenali perbedaan
2. Mempelajari variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu tersebut
3. Menemukan hubungan di antara variabel-variabel tersebut.
Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang. Berbicara kepada seorang manajer, mendengar seorang teman kerja, mendokumen sebuah laporan, memasukkan sebuah memo ke dalam pengolah kata adalah sebuah perilaku. Perilaku individu dipengaruhi oleh tiga jenis variabel, yaitu: individu, psikologi, dan organisasi. Atau dengan kata lain, perilaku (B=behavior) karyawan merupakan fungsi dari variabel individu (I), organisasi (O) dan psikologi (P).

Dalam era sekarang ini, tenaga kerja semakin beragam dari segi intelektualnya,bahasanya,cara pandang,pengalaman,budaya,dll. Tapi yang terpenting dalam hal ini, bagaimana keragaman dari tenaga kerja tersebut dapat menjadi benefit bagi perusahaan tersebut. Dan tugas para manajer adalah penting untuk menyesuaikan serta bagaimana cara berurusan dengan tenaga kerja tersebut. Salah satu contohnya dengan memilih tenaga kerja yang benar-benar serius dan bertanggung jawab,serta mempunyai visi dan misi yang sama dengan perusahaan tersebut.
Karena hal yang terpenting adalah, visi-misi yang dimiliki oleh perusahaan juga harus dimiliki oleh para tenaga kerjanya. Kenapa? Untuk memudahkan perusahaan tersebut mencapai 'goal' yang dimiliki perusahaan tersebut. Itu gunanya evaluasi serta rapat kerja, untuk menyatukan pendapat,menyampaikan pendapat serta ide baru yang dianggap kreatif dan punya nilai untung bagi perusahaan tersebut.

Maka, perbedaan didalam perusahaan itu sangatlah wajar. Karena setiap individunya punya latar belakang masing-masing baik eksternal dan internal. 
Dan dari hal tersebut, dibutuhkan peyesuaian agar tenaga kerja serta perusahaan mendapat  timbal balik yang saling menguntungkan.
Tenaga kerja harus mempunyai visi-misi yang sama dengan perusahaan agar mempermudah berkembangnya perusahaan tersebut.
Banyak cara selain hanya penyesuaian, tapi juga bisa pelatihan dan juga evaluasi.



Sumber: https://adypato.wordpress.com/2011/04/20/perilaku-dan-perbedaan-individual/

Tuesday, September 15, 2015

Perilaku Keorganisasian #2

Dari salah satu kasus yang ada di salah satu website tentang kekhawatiran CEO terhadap talent dari managerial. Menurut mereka, pada tahun ini tantangan mulai meningkat, dan mereka menyadari bahwa eksekusi yang kuat merupakan faktor penting dalam menggerakan provit dan revenue. Dan kekhawatiran itu timbul karena bagi mereka para CEO, saat ini didunia usaha makin minim manager yang berkualitas dan berbakat.
Dan dari hal diatas berhubungan juga pada kasus PHK yang sedang marak saat ini. Karena pada tiap tahunnya PHK meningkat. Hal ini dikarenakan dari banyak sektor, terutama pada kualitas kerja yang sedang surut. Dan makin banyak nanti tenaga kerja dari luar yang datang ke Indonesia untuk mencari nafkah. Hal itu akan menggeser para tenaga kerja dalam negri dan menimbulkan PHK dan kualitas kerja yang menurun.
Hal ini berkaitan erat dengan sistem managerial yang baik dan benar. Karena dengan sistem kerja yang baik dari seorang manager, maka akan menular kepada bawahannya. Dan hal itu akan meningkatkan kinerja dalam suatu perusahaan tersebut yang akhirnya akan memberikan dampak baik yaitu misalnya, dapat bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN atau dapat menjadi suatu perusahaan yang menyumbang banyak benefit kepada negaranya sendiri.
Harfiahnya, seorang manager mempunyai peran yang penting dalam suatu perusahaan. Karena sebagai manager yang menjadi motivator bagi karyawannya, mereka juga salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Dan para manager juga harus memahami karakteristik dari bawahannya, misal kemampuan komunikasinya. Dan sebagai manager juga harus memahami apa yang disampaikan oleh bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi.
Diharapkan dengan sistem kerja yang dapat diusahakan lebih baik kedepannya, para manager dari semua perusahaan dapat menerapkan sistem kerja yang disiplin,tanggung jawab serta menjunjung tinggi komunikasi yang baik antara manager dan bawahan. Agar tidak ada kekhawatiran lagi dalam sistem kerja managerial di Indonesia dan meminimalisir PHK.





Sumber:     http://portalhr.com/berita/ceo-khawatirkan-kualitas-talent-manajerial/
                   http://www.linezagroup.com/kasus-phk-meningkat-2015-perselisihan-kerja-di-balikpapan-capai-41-aduan/
                   http://download.portalgaruda.org/article.php?article=314190&val=6468&title=ANALISIS%20PERAN%20MANAJERIAL%20DALAM%20MEMOTIVASI%20KARYAWAN%20(Studi%20Kasus%20pada%20CV.%20Mina%20Marga%20Utama%20Malang%20)
                    http://ekonomiplanner.blogspot.co.id/2014/06/definisi-dan-tugas-manajer-perusahaan.html?m=1