FatharaniAR_
Sunday, January 10, 2016
Organizational Behaviour #8
Saturday, October 24, 2015
Organizational Behaviour #7
- Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
- Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
- Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
- Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
- Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi.
- Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita.
- Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya.
- Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.
- Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain.
- Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
- Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
- Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin.
- Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa
- Effect (hasil) : efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator.
Wednesday, October 14, 2015
Organizational Behaviour #6
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
* konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
* konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
* konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
* konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
* konflik antar atau tidak antar agama
* konflik antar politik
Kelompok formal dan informal terbentuk karena berbagai alasan. Alasan itu antara lain kebutuhan, kedekatan (proximity), atraksi, tujuan, dan ekonomis.
Pemuasan Kebutuhan
Keinginan memuaskan kebutuhan dapat menjadi motivasi kuat yang menjurus pada pembentukan kelompok. Kebutuhan akan rasa aman, social, penghargaan, dan perwujudan dari sebagian besar karyawan sampai tingkat tertentu dapat dipenuhi dengan berafiliasi dalam kelompok.
Rasa aman.
Tanpa kelompok yang diandalkan, jika terjadi berbagai tuntutan pimpinan, karyawan tertentu mungkin berasumsi bahwa mereka berdiri sendiri menghadapi pimpinan dan keseluruhan sistem organisasi. “Kesendirian” ini menjurus kepada suatu tingkat tidak adanya rasa aman. Dengan menjadi anggota suatu kelompok, karyawan dapat terlibat dalam kegiatan kelompok dan membahas tuntutan pimpinan dengan anggota lainnya yang mempunyai pandangan mendukung. Interaksi dan komunikasi yang terjadi antara anggota kelompok tersebut merupakan penyangga terhadap tuntutan pimpinan. Kebutuhan akan penyangga khususnya akan menjadi kuat bagi seorang karyawan baru. Ia dapat menggantungkan seluruhnya kepada kelompok untuk memperoleh bantuan pelaksanaan pekerjaan dengan benar.
Sosial.
Kesenangan orang untuk berkumpul mendorong kebutuhan berafiliasi. Keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok menunjukkan intensitas kebutuhan sosial. Kebutuhan bermasyarakat tidak hanya muncul di tempat kerja tetapi juga di luar tempat kerja, seperti dibuktikan oleh banyaknya susunan organisasi social, politik, kewarganegaraan dan organisasi yang sifatnya persaudaraan, yang dapat dimasuki seseorang.
Penghargaan.
Dalam suatu lingkungan kerja khusus, karyawan mungkin memandang kelompok tertentu mempunyai prestise tinggi karena berbagai alas an (kemampuan teknis kegiatan di luar, dan lain sebagainya). Konsekuensinya, keanggotaan dalam kelompok ini membawa status tertentu yang tidak dapat dinikmati oleh orang yang bukan anggota. Bagi karyawan yang sangat membutuhkan penghargaan, keanggotaan dalam kelompok semacam itu dapat memberikannya banyak kepuasan yang diperlukan.
Tuesday, October 6, 2015
Organizational Behaviour #5
Saturday, September 26, 2015
Organizational Behaviour #4
Kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi, yaitu :
•Machiavellinisme; tingkat di mana seorang individu yang pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.
•Self-Esteem
•Self- Monitory; pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal.
•Risk Taking
•Type A personality ;keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Ciri-cirinya adalah selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat , mudah merasa tidak sabaran, berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan, tidak dapat menikmati waktu luang, terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.
•Locus of controll; kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Dibagi menjadi 2, yaitu : lokus pengendalian internal dan eksternal
Menurut saya, semakin kita mengenali diri kita sendiri,semakin mudah kita untuk menempatkan diri. Di era seperti sekarang, menurut saya semakin minim sikap meng-appraciate dan semakin berkurangnya juga sikap untuk saling menghormati. Dengan kita tahu cara menyesuaikan diri, maka kita akan mengetahui bagaimana berinteraksi dengan baik dan benar tanpa menyinggung orang lain, terutama dalam berorganisasi. Diperlukan sikap menghargai satu sama lain, menghargai setiap ide dan pemikiran para pekerja lain. Dengan mengetahui 'who am I?' dan 'who are they?' dalam suatu organisasi, maka semakin mudah untuk mencapai visi dengan misi yang baik dan benar.
#fyi. Setelah mencoba 16personalities.com and here it is the result of my personality test:
Sumber:
http://po-petrakel3.blogspot.co.id/2014/03/perilaku-organisasi-kepribadian-dan.html?m=1
http://www.16personalities.com
&my notes about personality&value
Thursday, September 24, 2015
Organizational Behaviour #3
Sumber: https://adypato.wordpress.com/2011/04/20/perilaku-dan-perbedaan-individual/
Tuesday, September 15, 2015
Perilaku Keorganisasian #2
Dan dari hal diatas berhubungan juga pada kasus PHK yang sedang marak saat ini. Karena pada tiap tahunnya PHK meningkat. Hal ini dikarenakan dari banyak sektor, terutama pada kualitas kerja yang sedang surut. Dan makin banyak nanti tenaga kerja dari luar yang datang ke Indonesia untuk mencari nafkah. Hal itu akan menggeser para tenaga kerja dalam negri dan menimbulkan PHK dan kualitas kerja yang menurun.
Hal ini berkaitan erat dengan sistem managerial yang baik dan benar. Karena dengan sistem kerja yang baik dari seorang manager, maka akan menular kepada bawahannya. Dan hal itu akan meningkatkan kinerja dalam suatu perusahaan tersebut yang akhirnya akan memberikan dampak baik yaitu misalnya, dapat bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN atau dapat menjadi suatu perusahaan yang menyumbang banyak benefit kepada negaranya sendiri.
Harfiahnya, seorang manager mempunyai peran yang penting dalam suatu perusahaan. Karena sebagai manager yang menjadi motivator bagi karyawannya, mereka juga salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Dan para manager juga harus memahami karakteristik dari bawahannya, misal kemampuan komunikasinya. Dan sebagai manager juga harus memahami apa yang disampaikan oleh bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi.
Diharapkan dengan sistem kerja yang dapat diusahakan lebih baik kedepannya, para manager dari semua perusahaan dapat menerapkan sistem kerja yang disiplin,tanggung jawab serta menjunjung tinggi komunikasi yang baik antara manager dan bawahan. Agar tidak ada kekhawatiran lagi dalam sistem kerja managerial di Indonesia dan meminimalisir PHK.
Sumber: http://portalhr.com/berita/ceo-khawatirkan-kualitas-talent-manajerial/
http://www.linezagroup.com/kasus-phk-meningkat-2015-perselisihan-kerja-di-balikpapan-capai-41-aduan/
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=314190&val=6468&title=ANALISIS%20PERAN%20MANAJERIAL%20DALAM%20MEMOTIVASI%20KARYAWAN%20(Studi%20Kasus%20pada%20CV.%20Mina%20Marga%20Utama%20Malang%20)
http://ekonomiplanner.blogspot.co.id/2014/06/definisi-dan-tugas-manajer-perusahaan.html?m=1